![]() |
Kabadan BP2MI, Benny Rhamdani. (Foto Humas BP2MI). |
JAKARTA, TIMURPOS.COM - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melepas lagi sekitar 222 PMI di E royal Hotel Kelapa Gading Jakarta Utara, Senin(31/10/2022). Acara yang spesial ini turut hadir, Kepala Badan BP2MI Benny Rhamdani, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sulawesi Utara Prof. Dr. Drs Rulmina Gombala, M.Si, Rekor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sulawesi Utara Dr.H. Rivai Bolotio, M.Pd. Musisi Indonesia Oppie Andaresta, dan juga Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat Tinggi Pratama dilingkungan BP2MI.
![]() |
"Penempatan pekerja migran melalui proses ilegal itu musuh BP2MI. Perlawanan pada praktek kejahatan, perdagangan manusia, menjadi pilihan terbaik bagi kami. Pemikiran dan sikap untuk memerdekakan PMI saya sampaikan dalam acara Pelepasan Keberangkatan PMI ke Korea Selatan.
![]() |
Kalian PMI itu pahlawan. Penyumbang devisa terbesar kedua untuk negara ini. Presiden Jokowi telah memerintahkan berikan perlakuan hormat kepada kalian semua (PMI). Dan itu dilakukan BP2MI," Ujar Benny Rhamdani.
![]() |
Dalam tindakan dan perlakuan negara melalui BP2MI kita wujudkan melalui kebijakan meringankan biaya pemberangkatan bagi PMI. Membangun fasilitas VVIP bagi PMI. Di era ini pemerintah berusaha maksimal hadir untuk rakyat.
Menurut saya, termasuk pejabat publik haram bagi kita yang digaji rakyat. Terutama yang digaji PMI, tapi bersikap menindas, memberatkan PMI. Tidak boleh pejabat publik di Indonesia menjadi alas kaki bagi sindikat.
Para sindikat penempatan ilegal PMI, secara jelas dan tegas menempatkan diri sebagai musuh negara. Karena mereka mensiasati, bahkan secara terang-terangan melawan hukum. Merekrut, melepas para CPMI secara gelap (non-prosedural) tutur nya lagi.
Mereka menyelundupkan anak-anak bangsa yang seharusnya diperlakukan adil. Kasihan nasib PMI, sebagian karena ketidaktahuan mereka. Sebagian mereka yang maunya instan. Mengambil jalan pintas, akhirnya brutal melanggar aturan main di negara ini.
Hari ini 222 orang CPMI diberangkatkan BP2MI. Mereka mengikuti jalur G to G, dan Alhamdulillah sebagian memanfaatkan fasilitas KTA. Pemerintah telah menyediakan program KTA dan KUR. Demi memudahkan PMI tentunya.
Begitu seriusnya negara memuliakan kalian. Jangan dianggap pemerintah Indonesia ini mengabaikan, atau menutup mata terhadap nasib PMI. Kecurigaan, buruk sangka terhadap keberpihakan dan keberhasilan pemerintah terkonfirmasi. Terbukti bahwa apa yang dipersepsikan itu salah tempat. Pemerintah malah memprioritaskan PMI," Tutup Kabadan BP2MI Benny Rhamdani.
Editor Nando : Nando Sandala
Reporter : Alfrets Maurits