Iklan

Follow us

Di Hadapan Tamu - Tamu Penting Dan 490 PMI, Kepala BP2MI Benny Rhamdani Menyatakan Siap Perang Melawan Sindikat Penempatan Ilegal Di Negara Ini

Timur Pos
Senin, 20 Februari 2023, 23:51 WIB Last Updated 2023-02-21T00:20:08Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 

Kepala Badan BP2MI, Benny Rhamdani Bersama Tamu Penting Saat Menghadiri Acara Pelepasan 490 PMI ke Korea Selatan. 

JAKARTA, TIMURPOS.COM - Tentunya sebagai Pahlawan Devisa, BP2MI melepas kembali sebanyak 490 orang Pekerja Migran Indonesia ( PMI ) ke Korea Selatan Skema G to G Korea Sektor Manufaktur dan Perikanan, serta terpantau ada 3 orang Pahlawan Devisa yang berangkat ke Kanada, Senin ( 20/2/2023 ) El Royal Hotel Kelapa Gading Jakarta Utara.



Acara yang Istimewa ini turun hadir Dewan Direksi Hutama Karya, Lukman Edy. Kepala Badan BP2MI Benny Rhamdani. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan yang diwakili oleh Kasubdit anggaran bidang keuangan dan ketenagakerjaan, Jhon David Siburian. Ketua Umum DPP Generasi Muda Pembaharu Indonesia, Yohanes Harry D.Sirait. Para Pimpinan Tinggi Madya, Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan BP2MI. Kepala Biro Keuangan dan Umum. Kepala PPSDM. Kepala BP3MI di Seluruh Indonesia. 



Disela - sela pidato Kepala Badan BP2MI Benny Rhamdani, awal ucapanya memberikan selamat datang kepada tamu penting yang hadir dan juga para peserta Pekerja Mingran Indonesia selaku Pahlawan Devisa. Benny Rhamdani menjelaskan untuk PMI maupun CPMI, hari ini yang sangat Spesial bagi peserta yang akan berangkat sebentar malam, Senin 20 Februari 2023 menuju ke Korea Selatan. Untuk yang masih Calon Pekerja Mingran Indonesia ( CPMI ) selanjutnya akan mengikuti Prelim.



"Tertarik kenapa Penempatan didominasi dari Jawa, menurut Kepala Badan BP2MI, itu kita rintis hari ini tidak boleh ada diskriminasi dan tidak boleh hak untuk bekerja keluar negeri hanya hak sebagian anak bangsa disuatu daerah. Dikarenakan semua mempunyai hak diseluruh anak bangsa diwilayah tanah air di Indonesia," Tutur Benny Rhamdani.


Kepala Badan BP2MI juga melaporkan kepada para tamu - tamu penting yang hadir tentang video yang sering di tampilkan dalam kegiatan pelepasan PMI, mengenai dua pemandangan yang sangat kontras dalam video awal yang menggambarkan bagaimana anak - anak bangsa yang korban perdagangan orang/manusia. Resikonya adalah pasti  dalam data yang ada pada kami BP2MI mereka mendapatkan perlakuan  kekerasan fisik, kekerasan seksual, gaji yang tidak dibayarkan dikarenakan memang tidak diikat oleh kontrak dan juga pemutusan hubungan kerja sepihak oleh majikannya.


Selain diperjual belikan oleh majikan satu ke majikan yang lain, anak - anak bangsa yang kerja dilaut lepas mendapat kekerasan diatas kapal, meninggal dan jenazahnya dilarungkan ditengah laut. Jejak digital cerita - cerita menyedihkan bisa kita semua melihat di YouTube ataupun jejak digital berita yang lain.


Jujur inilah yang membuat saya marah,   dan saya selaku Kepala Badan BP2MI yang dilantik sejak 15 April 2020 dan 16 April Serahterima Jabatan dihari itu juga saya katakan, sebagai Kepala BP2MI menabuh genderang perang untuk berperang melawan sindikat penempatan ilegal di Negara kita. Selanjutnya Benny Rhamdani mengatakan, ini tidak bisa kita biarkan dan tidak mungkin di Negara besar di Negara yang mengaku Religius di Negara yang Hukum harusnya jadi Panglima dan di Negara kita yang memiliki aparatur penegak Hukum.


Penempatan seolah - olah dengan bebas dikendalikan oleh para sindikat dan mafia. Dengan suara lantang Benny Rhamdani menyatakan maaf saya orang yang tidak terbiasa dengan basa - basi ketika ditanya siapa saja mereka yang disebut dengan sindikat. Benny Rhamdani katakan mereka bandar, mereka adalah pemilik uang dan sialnya atas dasar pemilikan uang, itulah dan seolah - olah mereka bisa mengendalikan Negara ini, dan seolah - olah mereka bisa membeli aparatur - aparatur di Negara ini serta membekingi oleh oknum - oknum yang memiliki atribut - atribut," Tutup Kepala Badan BP2MI Benny Rhamdani.






Editor : Nando Sandala

Reporter : Alfrets Maurits

Komentar

Tampilkan

Terkini