![]() |
Kepala Badan BP2MI Benny Bersama Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Beserta Direktur Utama PT.Pos Indonesia Saat Pelepasan 524 PMI. |
JAKARTA, TIMURPOS.COM - Apresiasi yang luar biasa kepada BP2MI untuk melepas kembali sebanyak 524 Pekerja Migran ( PMI ) di Hotel El Royale Kelapa Gading Jakarta Utara, Senin ( 13/2/2023 ). Tentunya Program Skema G TO G Korea Selatan dalam sektor Manufaktur dan Perikanan masih berjalan terus.
![]() |
Kegiatan yang spesial ini turut hadir Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta. Direktur Utama PT.Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi. Kepala Badan BP2MI, Benny Rhamdani. Staf Ahli Bidang Konektivitas, Dida Gardera. Kepala Tinggi Madya di Lingkungan BP2MI. Kepala PPSDM. Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika. Kepala BP3MI di Seluruh Indonesia.
![]() |
"Kepala Badan BP2MI Benny Rhamdani melaporkan bahwa pelepasan sebanyak 524 Pekerja Migran Indonesia ( PMI ) di bagi dua Kloter malam nanti akan terbang ( Senin ), dan besok kloter ke dua akan terbang ( Selasa ). Dan juga rekan - rekan yang lain sekitar 139 yang sedang mengikuti prelim.
Dapat dilihat bagi peserta PMI memakai jaket kuning adalah peserta PMI yang siap berangkat ke Korea Selatan. Dan peserta PMI yang memakai Kemeja Putih masih mengikuti satu tahapan pembekalan atau prelim selama 5 hari. Alhamdulillah tahun 2022 adalah pencapaian terbaik untuk penempatan Korea Selatan, dan ini rekor baru yang BP2MI pecahkan setiap tahun dari jaman kepimpinan yang lama penempatan tertinggi mencapai angka 7000 dan di tahun 2022 mencapai di angka ke Korea Selatan sebanyak 11.545 PMI ke Korea," Tutur Kepala Badan BP2MI Benny Rhamdani.
Insyallah di tahun 2023 dalam Skema kita bisa menempatkan di angka 20.000 Pekerja Migran Indonesia ( PMI ) untuk Korea Selatan. Dan untuk keseluruhan total penempatan di tahun 2022 berjumlah kurang lebih 200.76 yang sudah kita tempatkan ke Korea.
Tentunya setiap kegiatan pelepasan PMI, kami dari BP2MI selalu menampilkan Gambar atau Video serta ada dua pemandangan yang kontras bagaimana anak - anak bangsa yang menjadi korban penempatan ilegal yang pasti mereka akan mengalami resiko eksporitasi seperti kekerasan fisik, kekerasan seksual, gaji yang tidak dibayar, pemutusan hubungan kerja secara sepihak dan bahkan diperjualbelikan dari majikan satu ke majikan yang lain.
Seperti kita lihat anak - anak muda bekerja dilaut lepas mengalami kekerasan serta meninggal, jenazah nya dibuang ditengah laut lepas dan itulah kami sangat marah untuk itu Negara yang besar ini tidak boleh dan siapapun dibekingin dengan bebas mengambil keuntungan dengan bisnis kotor penempatan ilegal ingat Negara BP2MI sedang memerangi setiap praktek kejahatan kemanusiaan penempatan ilegal ke Negara manapun," Tutup Benny Rhamdani.
Editor : Nando Sandala
Penulis : Alfrets Maurits