![]() |
Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan kawasan Asia Afrika, Agustinus Gatot Hermawan, S.H., M.H, |
JAKARTA, TIMURPOS.COM - Mewakili Kepala BP2MI, Senin ( 29 / 05 / 2023 ) di Hotel Menara Peninsula, Jakarta. Sebagai Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan kawasan Asia Afrika, Agustinus Gatot Hermawan, S.H., M.H, melalui sambutan dalam pelepasan Pekerja Migran Indonesia (PMI) skema G to G menuju Korea Selatan.
![]() |
"Saya sampaikan dua potret wajah penempatan PMI. Dari sisi jumlah penempatan PMI yang berangkatnya legal dan yang ilegal. Antusiasme masyarakat untuk mendaftar, yang berminat bekerja ke Luar Negeri melalui program G to G sangat meningkat. Inilah buah dari glorifikasi yang dilakukan BP2MI.
![]() |
Begitupun soal tata kelola penempatan PMI. Terjadi perubahan besar di BP2MI. Untuk kegiatan pelepasan semacam ini, karantina sebelum berangkat, dan preliminary juga digratiskan. Biayanya ditanggung negara.
Beda seperti tahun-tahun sebelumnya. Pungli dan sindikat kita perangi. Hasilnya terlihat. Kemudian, BP2MI juga membangun fasilitas VVIP bagi PMI di delapa Bandara berskala Internasional di Indonesia. Pemerintah membangun Lounge, help desk, dan fast track. Tak kalah pentingnya PMI diberikan Credential Letter.
Pesan saya ketika berada di Luar Negeri jangan kaburan. Bekerjalah dengan baik dan profesional. Karena kalau begitu Anda bisa dikategorikan sebagai PMI ilegal yang dampaknya sangat beresiko. Sistem pelayanan BP2MI terhadap PMI sangat mengalami kemajuan.
Dalam soal pemberkasan atau verifikasi dokumen, sudah dilakukan juga dibeberapa daerah. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang semua prosesnya dilakukan sentralistik di Jakarta. Kemudian, tahapan untuk menjadi PMI dalam beberapa item telah dibebaskan biayanya alias semua gratis.
Di hadapan 286 orang PMI yang kami berangkatkan siang ini, mari kita jaga semangat untuk berangkat migran, dan pulang menjadi juragan. Kalian di negara penempatan membawa nama baik Indonesia. Tolong jaga itu, jaga nama baik BP2MI. Bantu sosialisasikan agar masyarakat tidak menjadi korban sindikat.
Editor : Alfrets Maurits
Sumber : Humas BP2MI