 |
| Sekretaris Utama BP2MI, Rinaldi |
JAKARTA, TIMURPOS.COM - Ada dua sesi wajah dan potret Pekerja Migran Indonesia, yang sering kali disalah pahami masyarakat. Kejahatan dan perlakuan tidak manusia, perbuatan curang yang mereka terima sebagai Pekerja Migran Indonesia di negara penempatan. Dan jangan bekerja secara unprosedural di Luar Negeri.
 |
"Kemudian mereka yang dideportasi ialah mereka yang bekerjanya tidak resmi. Itulah Pekerja Migran Indonesia unprosedural, atau kita sebut Pekerja Migran Indonesia terkendala. Yang berangkat resmi, dilindungi negara secara menyeluruh," Ungkap Sekretaris Utama BP2MI Rinaldi.
 |
Hal ini saya sampaikan saat melepas 31 Pekerja Migran Indonesia dengan skema G to G yang diberangkatkan ke Korea Selatan, Senin ( 5/05/2023 ). Stigma publik yang kerap buruk dialamatkan pada Pekerja Migran Indonesia telah kita rubah pelan-pelan.
Sekarang Pekerja Migran Indonesia menjadi warga VVIP. Negara hadir untuk mengangkat derajat Pekerja Migran Indonesia. Dan perubahan di BP2MI terjadi fundamental. Pesan saya bekerjalah secara baik dan profesional di negara penempatan.
Jangan kaburan, tolong jaga nama baik Indonesia. Kalian diberangkatkan secara legal, seperti ini. Karena sesuai konstitusi negara, kalin wajib diperlakukan hormat. Kehadiran negara saat ini benar-benar menyentuh, melindungi Pekerja Migran Indonesia secara holistik. Sebuah kemajuan yang luar biasa ditunjukkan.
Ingat, pelindungan untuk Pekerja Migran Indonesia dari ujung rambut sampai ujung kaki dilakukan, tanpa henti. Ini bukti komitmen pemerintah untuk mengangkat derajat Pekerja Migran Indonesia. Kemarin dalam Ratas bersama Presiden Jokowi, telah dilakukan restrukturisasi dan optimalisasi Satgas TPPO. Per hari ini, Senin, 5 Juni 2023, Mabes Polri sudah bergerak untuk menindak adanya praktek TPPO di lapangan," Tutup Rinaldi.
Editor : Alfrets Maurits
Sumber : Humas BP2MI
