Iklan

Follow us

Pelepasan 150 Pekerja Migran Indonesia, Inilah Yang Disampaikan Kepala Badan BP2MI Benny Rhamdani

Timur Pos
Selasa, 01 Agustus 2023, 23:54 WIB Last Updated 2023-08-01T15:54:11Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

Kepala BP2MI Benny Rhamdani Saat Menghadiri Sekaligus Melepas Pekerja Migran Indonesia. Foto ( Humas BP2MI ).

JAKARTA, TIMURPOSCOM - Pelepasan Pekerja Migran Indonesia skema, penempatan pemerintah ke Korea Selatan, Selasa( 1/08/ 2023 ) di Menara Peninsula Hotel Jakarta. Pada kesempatan ini hadir kawan saya Aktvis ’98, Budiman Sudjatmiko dan beberapa undangan lainnya. 150 orang pekerja migran Indonesia kita lepas. 



"Saya katakan BP2MI akan selalu hadir untuk pekerja migran Indonesia. Membangun fasilitas VVIP dan membuat regulasi yang berpihak pada pekerja migran Indonesia. Terdapat 5 orang perempuan dan 145 orang laki-laki, daerah asal domisili Jawa Barat 42 orang, Jawa Tengah 74, Jawa Timur 26, Daerah Istimewa Yogyakarta 5 orang, Bengkulu 1, Kepulauan Riau 1 orang, dan Lampung 1 orang," Tutur Kepala Badan BP2MI Benny Rhamdani.



Dalam gelombang ke-53 saya berharap antusiasme masyarakat untuk menempatkan pekerja migran Indonesia secara terhormat terus dilakukan. Untuk data, dari tahun 2021 hingga 1 Agustus 2023 total pekerja migran Indonesia yang diberangkatkan ke Korea Selatan adalah 18.936. Untuk seluruh skema terhitung dari 2021, 2022, dan 2023 yakni 158.865.


Khusus untuk tahun 2023 tren penempatannya meningkat yakni 7.218. Saya melaporkan kepada kawan Budiman bahwa pekerja migran Indonesia itu orang-orang terpilih, derajat mereka diangkat oleh negara. Bukan kaleng-kaleng. Kalian mendapat fasilitas istimewa. Pemerintah mengatakan kalian adalah warga negara yang baik. 


Itu disampaikan pemerintah. Ada perlakuan hormat negara. Negara hadir untuk pekerja migran Indonesia. Harus ada pelayanan prima dan dipercepat, dipermudah. Berbagai terobosan terus dilakukan BP2MI. Mari semua pihak, terutama pimpinan Kementerian Lembaga agar tidak menempatkan pekerja migran Indonesia sebagai pekerja rendahan," Tutup Benny Rhamdani.





Editor : Alfrets Maurits

Sumber : Humas BP2MI 

Komentar

Tampilkan

Terkini