Iklan

Follow us

Pergelaran Tulude dan Tari Cakalele Yang Diadakan FBH Memikau Para Turis Mancanegara Yang ada Di Bunaken!!

Timur Pos
Senin, 29 Januari 2024, 15:16 WIB Last Updated 2024-01-30T07:34:15Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

Camat Kepulauan Bunaken, Imanuel Mandak Bersama Tokoh Adat dan Juga Ketua FBH, Saat Menampilkan Gaya Tari Cakalele di Hadapan Tamu Undangan Dan Warga Pulau Bunaken

MANADO, TIMURPOS.COM - Kegiatan Tulude setahun sekali yang diadakan langsung oleh Organisasi Forum Bunaken Hebat ( FBH ) yang berlangsung di jembatan pertama Pulau Bunaken, Minggu ( 28/012024).



Dalam kegiatan Tulude ini turut hadir Camat Kepulauan Bunaken, Imanuel Mandak. Kapolsek Pulau Bunaken, IPDA. Maykel Ukoli.  Danramil 1309 - 01/STB Kodim 1309/MDO Rem 131/Stg  Dam XIII/Mdk, Letda Inf Marpin Matalapu. Tokoh Adat dan Ketua Forum Bunaken Hebat ( FBH ),  Lorens Caroles. Owner Bunaken Seagarden Resort, Sonya Wolok. beserta para turis - Turis Mancanegara dan Warga Bunaken setempat turut menghadiri.



"Camat Kepulauan Bunaken, Imanuel Mandak," mengatakan tentunya kami sebagai Pemerintah sangat mendukung dan mengapresiasikan yang sangat begitu besar, bagi kegiatan dari Forum Bunaken Hebat. Yang diprakarsai oleh ketua maupun para pengurus FBH yang berpusat di Pulau Bunaken.


Memasuki kunci tahun dalam kegiatan Tulude ini kita akan menyaksikan pergelaran budaya seperti tari cakalele maupun pemotongan kue Tamo, dimana ini sebagai bentuk melestarikan budaya yang ada di masyarakat khususnya Bunaken Kepulauan .


Diharapkan lewat pentas seni dan pengalihan budaya yang ada, ini akan meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan, selain menikmati keindahan alam, dan juga dapat menikmati budaya yang ada di Bunaken Kepulauan.


"Berlangsungnya Kegiatan Tulude ini, sebagai Tokoh Adat dan juga Ketua Forum Bunaken Hebat ( FBH ), Lorens Caroles juga mengungkapkan, dalam kegiatan Tulude yang spektakuler ini yang kami buat saat diakhir tahun,  tentunya sebagai simbol acara tutup tahun. Kegiatan Tulude ini kami lestarikan karena dari jaman dulu kalah Pulau Bunaken jadi salah satu tempat pertemuan dari semua suku yang ada.


Pertemuan seluruh suku pesisira yang ada antara lain suku Sanger, Siau, Tidore, dan juga sebagian dari tanah Minahasa. Kemudian nama pulau ini awalnya pulau Poso dan kemudian hari terjadi perubahan nama menjadi pulau Bunaken atau Wawunaken dengan artinya tempat persinggahan  atau tampa badaseng dengan bahasa kata Bunaken Manado.


Berbagai suku yang datang di pulau ini terjadilah pertempuran antara suku sebelum masa penjajahan datang. Dengan akhirnya yang berdomilitas adalah dara campur yaitu dara Siau, dara Sanger, dan dara Tidore. Saya juga sebagai anak adat dari dara Tidore. Dan itulah tarian ini dilestarikan karena mengingat kembali kepada para leluhur.


Dengan dimana ada pertempuran ini terjadilah saling memaafkan bukan karena menunjukkan kekuatan masing-masing tapi adanya Pulau Bunaken sebagai tempat pertemuan akhirnya mereka berdamaian satu komunitas serta beranak cucilah di Pulau Bunaken yang kami cintai dan banggakan.




Editor : Rusdi

Reporter : Alfrets Maurits

Komentar

Tampilkan

Terkini