Iklan

Follow us

Tidak Layak Huni, Wati Tidak Pernah Dapat Bantuan Pemerintah

Timur Pos
Jumat, 08 Maret 2024, 20:09 WIB Last Updated 2024-03-08T12:09:05Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

RUMAH IBU WATI YANG TIDAK LAYAK HUNI (Foto: Istimewa)


BOGOR,TIMURPOS.COM-
Ibu Wati,warga Dusun Panyemir, RT 02/003, Desa Cikuda,Kecamatan Parungpanjang,Kab.Bogor Jawa Barat, sangat memprihatinkan,belakangan ini menjadi perhatian publik karena tinggal di gubuk reyot dengan anaknya.


Berbagai macam bantuan yang di kucurkan pemerintah,namun Wati justru luput dari program bantuan pemerintah.


Program PKH atau bantuan pangan non tunai (BPNT) dari pemerintah pusat yang digelontorkan bagi warga miskin, juga tidak pernah didapatnya. BPJS Kesehatan juga tidak dimilikinya.


Dari Pantauan Awak media Rumah tersebut sudah tidak layak huni, karena dindingnya separuh Bilik dan teriplek separuhnya papan itu sudah lapuk dimakan rayap, bahkan sebagian sudah jebol dan bolong-bolong.


Selain itu juga kayu atap penyangga genteng, sewaktu-waktu bisa ambruk karena dimakan usia.Sebagian gentengnya juga telah pecah, sehingga jika musim penghujan rumah yang ditinggali wati bersama ke dua anaknya yang masih sekolah bisa kemasukan air.


Menurut salah satu warga,Wati sering sakit-sakitan dan hanya bekerja serabutan untuk mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari serta biaya sekolah anak-anaknya.


“kasihan dengan kondisi wati , meskipun sakit sakitan harus bekerja keras untuk membiayai kehidupan mereka,“ ucap salah satu warga panyemir.


Sementara itu Yuyun warga setempat mengatakan, ia sangat prihatin dengan tempat tinggal keluarga Wati dan anak tersebut, bahkan menurutnya dapat mengancam keselamatan nyawa orang yang berada di dalam rumah itu.


“Seharusnya aparat Desa Cikuda membantu warganya Paling tidak memberikan bantuan,kan banyak dari pemerintah.tapi ini ibu Wati tidak pernah mendapatkan apa-apa ”tutup Yuyun.


Seharusnya pemerintah harus lebih peka lagi melihat situasi ini, apalagi berada di wilayah pemerintahan sendiri.dan jika pemerintah mengatakan seluruh warganya yang hidup di bawah garis kemiskinan sudah mendapatkan bantuan,itu bohong semata.


Karena kenyataannya masih banyak rakyat yang hidupnya pas-pasan, sementara pejabatnya bergelimang kemewahan.


Ketimpangan dan kesenjangan sosial sangat tinggi antara yang kaya dan miskin. Ini terjadi karena para pejabatnya tidak mempunyai kepekaan sosial dan kepedulian terhadap rakyat yang tidak mampu.



Editor       :Rusdi

Reporter: Ichsan Buntoro 


Komentar

Tampilkan

Terkini