Iklan

Follow us

Jangan Biarkan Tragedi di Laut Jadi Sebuah Tradisi

Timur Pos
Senin, 28 Juli 2025, 12:57 WIB Last Updated 2025-07-28T04:57:47Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


Ilustrasi 

SANGIHE, TIMURPOS. COM
- Tragedi kebakaran Kapal Barcelona VA di perairan Pulau Talise, Kabupaten Minahasa Utara kembali mengajarkan satu hal sederhana tapi menyakitkan bahwa keselamatan warga di wilayah kepulauan menjadi penting setelah ada korban jiwa.


Tiga nyawa melayang. Dua orang penumpang hilang. Puluhan lainnya trauma, luka-luka dan basah kuyup menyelamatkan diri dari kobaran api yang membakar lebih dari sekadar lambung kapal melainkan juga turut membakar nurani kita bersama. Kita semua sudah bosan dengan respon berupa ritual dan seremonial. Air mata, karangan bunga, ungkapan belasungkawa, tahlilan dan rencana evaluasi yang kita semua tahu ujung-ujungnya mungkin akan berakhir pada keranjang sampah sejarah. Yang tentu akan pahit untuk dikenang, sulit untuk dilupakan dan tentunya kita semua berharap tak akan pernah terulang.


Padahal bagi warga di Nusa Utara dan pulau-pulau terluar lainnya, transportasi laut bukanlah pilihan mewah, melainkan satu-satunya alternatif di samping transportasi udara yang tidak ramah kantong. Kapal adalah penghubung untuk berdagang, berobat, melanjutkan pendidikan tinggi atau sekadar menjenguk sanak saudara. Tetapi bagaimana mungkin hidup bisa berjalan kalau moda transportasi satu-satunya justru dikelola dengan semangat dagang yang berprinsip asal muat, asal jalan dan asal bayar.


Regulasi keselamatan sebatas formalitas. Pelatihan awak kapal? Sekadarnya. Audit kapal? Entah kapan terakhir kali. Harga tiket? Mahal, tapi rakyat disuruh paham. Yang lebih menyakitkan, kapal perintis yang disubsidi negara justru tidak singgah di pelabuhan Manado, pusat ekonomi yang vital bagi masyarakat Nusa Utara. Ini seperti membangun jembatan tapi memutus ujungnya.


Kita muak dengan kalimat “sedang dievaluasi.” Kita jenuh dengan empati musiman yang datang hanya saat jasad sudah ditemukan. Pemerintah harus disadarkan. Keselamatan warga bukan bonus pelayanan, melainkan hak konstitusional yang tak bisa ditawar.


Setidaknya lima point berikut ini harus segera diperhatikan oleh pemerintah pusat dan daerah.


1. Menghentikan praktik “asal jalan” pada moda transportasi laut;


2. Memberi sanksi keras pada operator yang mengabaikan keselamatan;


3. Menurunkan harga tiket melalui subsidi yang tepat sasaran;


4. Menjadikan pelabuhan Manado sebagai simpul utama pelayaran perintis yang melayani rute Nusa Utara;


5. Menyusun ulang tata kelola pelayaran swasta agar keadilan transportasi bukan slogan, tapi kenyataan.


Melalui tragedi kebakaran Kapal Barcelona VA, sudah cukup rakyat diselamatkan oleh pelampung, sementara pemerintah sibuk menyelamatkan reputasi. Sedangkan korban dan keluarganya sudah kenyang dengan simpati. Yang lebih dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya di Nusa Utara adalah sistem. Yaitu sistem transportasi laut yang mengutamakan keadilan, keamanan dan keselamatan. Karena nyawa manusia terlalu mahal untuk ditebus dengan karangan bunga dan kalimat bela sungkawa. Jangan sampai tragedi seperti Kapal Barcelona VA kembali berulang menjadi sebuah tradisi berkala.








( Tim Investigasi )



Komentar

Tampilkan

Terkini