Mitra, TIMURPOS.com. – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara (Mitra), melalui dinas Dinas Pariwisata Mitra bekerjasama dengan Dinas Pariwisata (Dispar) Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) menggelar kegiatan sosialisasi sadar wisata, bertempat di D’Jtos Ratahan, Jumat (13/10).
Kepala Dinas Pariwisata Mitra Johana Untu dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan syukur karena Minahasa Tenggara dilirik untuk pengembangan sektor wisata. kami Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara, lebih khusus lagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pariwisata Provinsi Sulut sangat perhatikan Pariwisata di Mitra.
“Dinas Pariwisata Provinsi Sulut sudah mulai melirik Pariwisata di Kabupaten Minahasa Tenggara, untuk mereka bantu dan dikembangkan, tugas kita adalah membangun, berbenah untuk memajukan sektor pariwisata. Sudah ada 21 destinasi wisata yang telah di SK kan oleh Pemerintah di Mitra,” ungkap Untu.
Lebih lanjut Untu juga mengatakan,, respon dari pemerintah desa yang juga melibatkan lembaga yang ada dan juga masyarakat sangat menentukan meningkatnya sektor ini.
“Pembangunan Kepariwisataan melalui pengembangan Desa Wisata Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sejalan dengan tujuan pembangunan kepariwisataan, Pemerintah mengembangkan desa wisata yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Untu juga menambahkan, lewat sektor pariwisata dapat menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta memajukan kebudayaan.
“Pengembangan desa wisata juga merupakan salah satu bentuk percepatan pembangunan desa secara terpadu untuk mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa,” tutur Untu.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Sulut Henry Richard Willard Kaitjily saat membuka kegiatan mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi sejalan dengan visi misi OD-SK untuk membangun sektor pariwisata guna mengerakkan ekonomi kerakyatan.
“Desa wisata perlu dikembangkan dan Minahasa Tenggara punya potensi yang dapat dikembangkan oleh karena itu kami melaksanakan sosialisasi untuk membangun desa wisata yang didalamnya ekonomi kreatif,” kata Kaitjily. (JW)
Editor: Alfrets Maurits
