Iklan

Follow us

Acara Tulude di Kota Bitung Menggelar Pemotongan Kue Tamo dan Tari Salo Dihadapan Para Tamu dan Masyarakat

Timur Pos
Minggu, 28 Januari 2024, 20:51 WIB Last Updated 2024-01-28T12:51:32Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

Atraksi Pemotongan Kue Tamo Yang di Lakukan Oleh Tokoh Adat, Drs, Sem N. Makaluase, MSc. 

BITUNG, TIMURPOS.COM - Kegiatan malam seni budaya Nusa Utara Tulude di Tahun 2024 sangat meriah. Dengan demikian kegiatan ini merupakan kegiatan Tulude yang selalu diadakan setiap tahun, dalam rangka memperingati hari ulang tahun Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kegiatan yang istimewa ini berlangsung dilokasi,  jalan 46 Kelurahan Paceda Kecamatan Madidir Kota Bitung, Sabtu (27/01/2024).



Acara Tulude berlangsung pukul 13 : 00 wita sampai selesai. Dengan adanya doa bersama diawal kegiatan ini, terlihat cuaca disaat berjalannya kegiatan yang begitu meriah,  tidak ada halangan, sehingga kegiatan Tulude berjalan dengan baik dan sukses.



"Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII Provinsi Sulawesi Utara, Sri Sugiharta, S.S.,M.P.A," mengatakan tentunya kami sangat mengapresiasi kegiatan adat ini, dikarenakan salah satu wujud nyata dari upaya masyarakat, untuk melestarikan Kebudayaan khususnya Kebudayaan Nusa Utara.



Tentunya kegiatan ini sangat positif karena sudah berhasil mengundang unsur berbedaan masyarakat agama dan budaya, tetapi dalam suatu tempat sehingga ini menjadikan bukti bahwa budaya ini sebagai berkat bukan memisah," ungkap Sri Sugiharta, S.S. , M.P.A.



Harapan kami tentunya sangat berharga kegiatan - kegiatan seperti ini, bisa terus dilakukan dan dilaksanakan setiap tahun minimal setahun sekali selalu ada.  Sehingga kebudayaan berkat itu akan menjadi simbol - simbol  kuat dan dipertahankan dengan kegiatan - kegiatan seperti yang dilakukan ini.


Berjalannya kegiatan Tulude ini, seluruh masyarakat maupun tamu undangan ikut menyaksikan kegiatan seperti tari - tarian salo, gunde, masamper, empat wayer dan pemotongan kue adat yang disebut tamo dengan berbicara dalam bahasa kepulauan sangihe yang dilakukan oleh petua - petua adat maupun anak muda.


"Dengan berlangsungnya kegiatan ini Tokoh Adat, Drs, Sem N. Makaluase MSc, mengungkapkan tujuan dan makna hakekat pelaksanaan kegiatan acara Tulude ini adalah satu kebiasaan budaya yang sudah turun - temurun. Dan dalam rangka melestarikan budaya, serta mempersatukan kebersamaan, supaya kita tetap dapat mengendalikan suatu situasi yang aman, kondusif, untuk bangsa dan negara.


Tentunya secara umumnya kita di daerah - daerah seperti di kabupaten - kabupaten, apa lagi yang ada di Kota Bitung ini,  sekali lagi kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Nusa Utara, sebagai petua adat  mari sama-sama kita masyarakat menjaga stabilitas keamanan di daerah Provinsi Sulawesi Utara khususnya di Indonesia yang kita cintai.


Kue Tamo salah satu adonan tinggi dari adonan yang lain. Demikian Tamo dibuat dari beras ketan yang mungkin berasal dari Semarang, gula merah dari Kotamobagu, dan juga ada buah - buahan seperti pisang berasal dari Gorontalo,  kembang - kembangnya dari Sanger,  dan juga pita - pita berwarna, mungkin dari Medan,  yang tentunya bahan - bahan adonan yang kita satukan seperti rakyat Indonesia yang harus bersatu.


Di ujung kue Tamo ini terpancang bendera Merah Putih,  dalam arti marilah kita bersama-sama menjaga sepanjang kehidupan kita sehari - hari demi untuk Kemerdekaan Bangsa kita ini jangan sampai terjajah kembali. 





Editor  :  Rusdi

Reporter  :  Alfrets Maurits

Komentar

Tampilkan

Terkini