Ketua FSU Sumut Ir Suseno Arto WP
BINJAI,TIMURPOS.COM - Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah 1446 H, yaitu Jumat, 6 Juni 2025. Hari raya ini merupakan waktu utama untuk melaksanakan ibadah kurban dan memperkuat nilai pengorbanan dalam Islam.
Pada momen inilah umat muslim didunia menjadikannya Hari Raya Idul Adha ini untuk saling berbagi, hal ini sebagai bentuk umat Islam beribadah kepada Allah SWT.
Ada beberapa keutamaan berqurban pada hari raya Idul Adha yang akan didapat oleh umat muslim, hal ini dikatakan Ketua Forum Silaturahmi Umat (FSU) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Ir.Suseno Arto WP saat berbincang dengan Reporter TIMURPOS.COM, Senin (2/6/2025).
Dijelaskan Suseno, Kurban adalah bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT supaya mendapatkan keridhaan-Nya, oleh karena itu, memahami keutamaan berkurban bagi umat muslim adalah satu bentuk upaya meyakinkan dan memantapkan diri untuk menunaikan ibadah sunah ini.
Selain untuk mendapatkan Ridha Allah SWT, berkurban juga mempunyai beberapa keutamaan bagi umat muslim, adapun keutamaannya Yaitu Ibadah harta benda yang paling mulia pada hari Raya Idul Adha adalah menyembelih kurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat ‘ied, kata Suseno.
Amalan yang paling dicintai Allah SWT dihari raya Idul Adha: Menyembelih kurban adalah amalan yang paling dicintai Allah pada Hari Raya Idul Adha.
Barang siapa berkurban karena takwa kepada Allah, maka Allah akan menerima kurban tersebut menjadi amalan baik di sisi-Nya.
Ibadah kurban ini bukanlah persembahan daging dan darahnya, melainkan untuk mendapatkan ketakwaan."Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.
Ibadah kurban juga dapat menghapus segala perbuatan buruk dan dosa-dosa yang telah lalu. Sebagaimana sabda Rasulullah, bahwa setiap tetes darah dari hewan kurban merupakan penghapus dari dosa-dosa orang yang berkurban.
Dinaikkan derajatnya dan dihapuskan keburukannya, terang Ir.Suseno Arto WP mengakhiri Pembicaraan.
Editor : Alfrets Maurits
Reporter : Syahril
